04/09/2010 10:13 | Osteoporosis
London: Sebuah penelitian menyebutkan obat-obatan penderita osteoporosis dapat meningkatkan risiko terserang kanker kerongkongan. Berdasarkan analisis catatan medis, pengkonsumsi biofosfonat oral selama lima tahun atau lebih, memungkinkan terserang kanker dua kali lipat dibanding yang belum mengkonsumsi.
Penelitian ini diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) pada Jumat (4/9).
Setiap tahunnya, hampir 8.000 orang di Inggris didiagnosa kanker esofagus atau kanker kerongkongan. Dan sekitar 7.500 orang di antaranya meninggal akibat kanker itu. Tingkat kelangsungan hidup penderita kanker ini sangat rendah dibandingkan dengan kanker lainnya. Tiga dari 10 orang diperkirakan dapat bertahan lebih dari setahun.
Di antara total populasi orang berusia 60 - 79 tahun, ditemukan satu dari 1.000 penderita kanker esofagus. Tetapi peneliti menemukan di antara mereka yang telah mengkonsumsi bifosfonat oral selama lima tahun atau lebih menjadi dua dalam 1.000. Pada laki-laki meningkat dari 1,5 sampai 3 per 1.000 orang dan pada wanita dari 0,5 hingga 1 per 1.000 orang.
Sebuah badan regulator obat-obatan milik pemerintah, Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA), mengatakan berdasarkan penelitian pasien tidak perlu berhenti mengkonsumsi obat tersebut.
MHRA berkolaborasi dengan akademisi di Universitas Oxford Unit Epidemiologi Kanker untuk melihat UK General Practice Research Database. Berdasarkan data tersebut ada sekitar enam juta orang, di antaranya pasien yang berusia 40 tahun. Sekitar 2.954 mengidap kanker esofagus, 2.018 mengidap kanker lambung dan 10.641 mengidap kanker usus. Diagnosa tersebut dilakukan antara tahun 1995 dan 2005.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemungkinan kanker esofagus meningkat 30 persen lebih tinggi pada orang yang mengkonsumsi resep bifosfonat oral, dibandingkan dengan orang yang belum pernah mengkonsumsi obat tersebut. Risiko itu hampir dua kali lipat bagi mereka yang memiliki 10 atau lebih resep obat-obatan osteoporosis dibandingkan dengan mereka yang telah memiliki antara 1-9.
Penelitian ini diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) pada Jumat (4/9).
Setiap tahunnya, hampir 8.000 orang di Inggris didiagnosa kanker esofagus atau kanker kerongkongan. Dan sekitar 7.500 orang di antaranya meninggal akibat kanker itu. Tingkat kelangsungan hidup penderita kanker ini sangat rendah dibandingkan dengan kanker lainnya. Tiga dari 10 orang diperkirakan dapat bertahan lebih dari setahun.
Di antara total populasi orang berusia 60 - 79 tahun, ditemukan satu dari 1.000 penderita kanker esofagus. Tetapi peneliti menemukan di antara mereka yang telah mengkonsumsi bifosfonat oral selama lima tahun atau lebih menjadi dua dalam 1.000. Pada laki-laki meningkat dari 1,5 sampai 3 per 1.000 orang dan pada wanita dari 0,5 hingga 1 per 1.000 orang.
Sebuah badan regulator obat-obatan milik pemerintah, Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA), mengatakan berdasarkan penelitian pasien tidak perlu berhenti mengkonsumsi obat tersebut.
MHRA berkolaborasi dengan akademisi di Universitas Oxford Unit Epidemiologi Kanker untuk melihat UK General Practice Research Database. Berdasarkan data tersebut ada sekitar enam juta orang, di antaranya pasien yang berusia 40 tahun. Sekitar 2.954 mengidap kanker esofagus, 2.018 mengidap kanker lambung dan 10.641 mengidap kanker usus. Diagnosa tersebut dilakukan antara tahun 1995 dan 2005.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemungkinan kanker esofagus meningkat 30 persen lebih tinggi pada orang yang mengkonsumsi resep bifosfonat oral, dibandingkan dengan orang yang belum pernah mengkonsumsi obat tersebut. Risiko itu hampir dua kali lipat bagi mereka yang memiliki 10 atau lebih resep obat-obatan osteoporosis dibandingkan dengan mereka yang telah memiliki antara 1-9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar