
Senin, 6 september 2010.
Dhaka, Bangladesh telah menyiagakan para pejabat kesehatan dan peternakan setelah wabah anthraks menyebar ke beberapa kabupaten , dan menyerang 327 orang sejak pertengahan Agustus. Menteri peternakan membekukan semua izin cuti dan mengirim beberapa tim ke kabupaten yang terserang.
Tindakan itu dilakukan setelah para pejabat kesehatan mengkonfirmasi anthraks telah menyerang manusia di lebih dari dua kabupaten di bagian timur dan utara negeri tersebut, sehingga kabupaten yang terpengaruh jadi lima. Wabah di dua kabupaten lsedang menunggu konfirmasi.
"Ini adalah wabah anthraks terbesar dalam sejarah negeri ini. Kami sangat prihatin. Pemerintah telah membentuk tim pemantau di semua daerah yang terserang sehingga penyakit tersebut tak dapat menyebar ke daerah lain," kata Wakil Direktur Departemen Pertanian Mosaddek Hossain.
Sejumlah sapi telah mati akibat wabah itu, sehingga menimbulkan kepanikan di kalangan petani. Situasi tersebut telah bertambah besar karena petani memakan dan mengurus sapi yang sakit.
Anthraks adalah bakteri yang berpotensi mematikan yang secara alamiah ada di tanah dan biasanya menyerang ternak yang memakan atau mengendus sporanya sewaktu memakan rumput. Anthraks dapat menyerang manusia yang menangani atau makan hewan yang terinfeksi.
Mahmudur Rahman, Direktur di Kementerian Kesehatan, mengatakan 327 orang telah tertular penyakit itu sejak 18 Agustus. Semua kasus tersebut adalah "cutaneous", atau kulit, yaitu anthraks yang mengakibat lecet mirip luka di kulit. "Kami berjuang keras untuk mengendalikan penyakit ini. Namun, kami menerima laporan mengenai infeksi baru hampir setiap hari," katanya.(news ideas)
Tindakan itu dilakukan setelah para pejabat kesehatan mengkonfirmasi anthraks telah menyerang manusia di lebih dari dua kabupaten di bagian timur dan utara negeri tersebut, sehingga kabupaten yang terpengaruh jadi lima. Wabah di dua kabupaten lsedang menunggu konfirmasi.
"Ini adalah wabah anthraks terbesar dalam sejarah negeri ini. Kami sangat prihatin. Pemerintah telah membentuk tim pemantau di semua daerah yang terserang sehingga penyakit tersebut tak dapat menyebar ke daerah lain," kata Wakil Direktur Departemen Pertanian Mosaddek Hossain.
Sejumlah sapi telah mati akibat wabah itu, sehingga menimbulkan kepanikan di kalangan petani. Situasi tersebut telah bertambah besar karena petani memakan dan mengurus sapi yang sakit.
Anthraks adalah bakteri yang berpotensi mematikan yang secara alamiah ada di tanah dan biasanya menyerang ternak yang memakan atau mengendus sporanya sewaktu memakan rumput. Anthraks dapat menyerang manusia yang menangani atau makan hewan yang terinfeksi.
Mahmudur Rahman, Direktur di Kementerian Kesehatan, mengatakan 327 orang telah tertular penyakit itu sejak 18 Agustus. Semua kasus tersebut adalah "cutaneous", atau kulit, yaitu anthraks yang mengakibat lecet mirip luka di kulit. "Kami berjuang keras untuk mengendalikan penyakit ini. Namun, kami menerima laporan mengenai infeksi baru hampir setiap hari," katanya.(news ideas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar