Laman

Jumat, 20 Agustus 2010

Perampokan di Bank CIMB, Jalan Aksara, Medan

Kamis, 19 Agustus 2010 01:14 Bank CIMB Niaga di Jalan Aksara, Kecamatan Medan Tembung, Medan, Sumatera Utara (Sumut), disatroni kawanan rampok sekitar 16 orang dengan senjata api laras panjang dan laras pendek, kemarin (18/8), sekitar pukul 12.00 WIB. Dalam peristiwa perampokan tersebut, seorang anggota Sat Brimob bernama Briptu Immanuel Simanjuntak yang bertugas sebagai pengamanan bank tewas di tempat. Kerugian akibat perampokan tersebut diperkirakan sekitar Rp200 juta.

Perampokan di Bank CIMB, Jalan Aksara, Medan, yang tidak jauh dari pusat keramaian, Aksara Plaza, tergolong nekat. Kawanan perampok diduga berjumlah 16 orang menggunakan sepeda motor dan memakai helm hitam. Aksi para perampok ini tergolong nekat dan sadis sebab menembak seorang anggota Sat Bromob Sumut, juga melukai Muhdiantoro, security bank yang mengalami luka tembak di bagian perut dan tangan kanan.

Sedangkan satu sekuriti lainnya, Fahmi, tertembak di tangan kanannya. Sedangkan Hendra, karyawan CIMB Niaga juga mengalami luka ringan karena ditendang dan diinjak-injak kawanan rampok ketika para perampok sedang masuk namun Hendra sedang berada di pintu.

Menurut keterangan para warga dan saksi yang ada di lokasi kejadian, para pelaku berjumlah 16 orang menggunakan senjata api. Situmorang, seorang warga yang sedang melintas di depan bank saat kejadian menyebutkan, para pelaku menggunakan sepeda motor. “Yang saya lihat itu ada sekitar 12 orang memakai helm semua dan menaiki sepeda motor jenis bebek. Mereka juga melakukan tembakan ke udara pas sedang di luar bank, juga menembak seorang satpam bank,” terangnya.
Ditambahkannya, setelah keluar, para perampok tersebut lari menuju ke arah Sukaramai. “Mereka dengan menggunakan sepeda motor jenis bebek. Kalau saya tidak salah, salah satunya menggunakan sepeda motor jenis Mio gitu,” tambahnya.

Sementara itu, Agus Timon (33), saksi lain yang menemani istrinya sedang mengambilkan uang di dalam bank mengatakan, kawanan rampok berjumlah delapan orang masuk dengan menggunakan helm tertutup dan menggunakan senjata api laras panjang.
“Mereka masuk delapan orang dan temannya sebagian menunggu di luar. Para perampok itu begitu masuk ke dalam bank langsung menembak anggota Brimob yang mengawasi di dalam bank. kemudian para kawanan rampok melakukan tembakan juga ke udara sebanyak tiga kali dan menembak seorang satpam yang berada di luar bank ketika hendak mengejar para kawanan rampok,” ucap Agus Timon.
Agus Timon menambahkan, para perampok langsung lari berpencar menuju ke arah Sukaramai dan ke arah Jalan Perguruan. “Seorang pegawai bank juga luka ringan, karena sedang berada di depan pintu ketika kawanan rampok masuk. Mereka langsung berpencar begitu merampok bank. Kalau tidak salah jumlah mereka itu sekitar 12 sampai 16 orang,” bebernya.
Sementara itu, Pipit, seorang karyawan bank dengan menangis mengatakan, dia sangat ketakutan. Tiga orang temannya yang berkerja sebagai teller, juga terlihat menangis ketakutan. “Saya takut,” ujarnya gemetar.

Menurut, pegawai bank lainnya, setelah berhasil menembak petugas sekuriti dan personel Brimob, dua orang perampok langsung menodongkan senjata ke teller bank meminta kunci brankas. Brankas di bagian teller dibuka para pelaku, dan uang tunai dimasukkan ke dalam dua karung, kemudian mereka kabur. Usai olah TKP, keempat petugas teller, yakni Pipit dan ketiga rekannya dievakuasi aparat kepolisian keluar.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Oegroseno, mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan memintai keterangan semua saksi. Oegroseno menambahkan, pihaknya menduga kawanan rampok sudah terorganisir. “Para perampok ini masuk ke dalam bank, menembak anggota Brimob dan juga menembak seorang sekuriti serta melukai seorang pegawai bank. Tidak hanya itu, para perampok juga mengacak-acak bank dan melakukan tembakan sebanyak dua kali di udara ketika di luar bank,” ucap Oegroseno.

Ditegaskan Oegroseno, pihaknya sedang melakukan pengembangan, penyelidikan. “Kalau jenis senjata apinya masih kita selidiki berdasarkan proyektil peluru yang ada di lokasi kejadian. Tapi mereka menggunakan senjata api laras panjang dan laras pendek,” tukas Oegroseno.(jon/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar