Prof Dr. KHOIRUL ANWAR Sang 4G
LTE
Prof Khoirul Anwar
Prof Dr Khoirul Anwar sudah pernah menjadi ilmuwan top di Jepang. Wong ndeso asal
Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, itu
memegang beberapa paten di bidang
telekomunikasi.
Alumnus
Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung tersebut pernah
menjadi asisten profesor di JAIST, Jepang. Dia mengajar mata kuliah dasar Engineering, melakukan penelitian, dan
membimbing Mahasiswa.
Graduated from
Electrical Engineering Department, Institut Teknologi Bandung (with cum laude
honor) in 2000. Master and Doctoral degree is from Nara Institute of Science
and Technology (NAIST) in 2005 and 2008, respectively.
Paten
pertamanya, bersama koleganya,
merombak pakem soal efisiensi alat komunikasi seperti telepon seluler.
Dr. Anwar is a
recipient of IEEE Best Student Paper award of IEEE Radio and Wireless Symposium
(RWS) 2006, California, USA.
Prof Dr. Khoirul Anwar
adalah pemilik paten sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal
Frequency Division Multiplexing) adalah seorang Warga Negara Indonesia yang
kini bekerja di Nara Institute of Science and Technology, Jepang.
Dia mengurangi daya
transmisi pada orthogonal frequency division multiplexing. Hasilnya, kecepatan
data yang dikirim bukan menurun seperti lazimnya, melainkan malah meningkat.
“Kami mampu menurunkan power sampai 5dB=100 ribu kali lebih kecil dari yang
diperlukan sebelumnya,” kata dia.
Khoirul juga mendapat
penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI
Osaka pada 2007.
Pada paten kedua, dia menciptakan sesuatu mencapai
kecepatan yang lebih tinggi yang menghilangkan sama
sekali Guard Interval (GI). “Itu
mustahil dilakukan,” begitu kata teman-teman penelitinya. Tanpa interval atau
jarak, frekuensi akan bertabrakan tak keruan. Persis seperti di kelas saat
semua orang bicara kencang secara bersamaan.
Istilah
ilmiahnya, terjadi interferensi yang luar biasa. Namun, dengan algoritma yang dikembangkan
di laboratorium, Khoirul mampu menghilangkan interferensi tersebut dan mencapai
performa (unjuk kerja) yang sama. “Bahkan lebih baik daripada sistem biasa
dengan GI,” kata pria 31 tahun ini.
Kemudian penemuannya yang dipatenkan adalah "Transmitter And Receiver" dikenal menjadi aplikasi 4G LTE.
Prestasi internasionalnya sebagai The Best Student
Paper oleh Institute of Electrical and Electronic Engineering (IEEE) di
bidang Radio and Wireless Symposium 2006 (RWS2006), California, USA, January
2006. Lalu Travel Grant Award, Computer and Communications Conference
Conference Award ke Massachusets Institute of Technology (MIT), tahun
2004.
Anggaran penelitiannya bisa mencapai
puluhan juta yen, mendapatkan JSPS Grant-in-Aid for Scientic Research 2011-2014
(KAKENHI KIBAN KENKYU B) untuk bidang khusus "Connect All with Turbo
Codes: COATNET-2." (Choirul sebagai Co-Investigator) dengan anggaran
20 juta yen.
Khoirul
Anwar menikahi Sri
Yayu Indriyani dan dikaruniai tiga orang putra serta seorang putri. Semasa di Jepang ia pernah di
Nomi, Ishikawa, dekat
tempat kerjanya. Dia pernah bekerja
di Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST) sebagai assistant
professor.
Harapannya tahun 2016
adalah "Saya cuma ingin
mengajar saja di Indonesia dengan kebebasan penelitian juga kalau bisa seperti
di Jepang ini. Demikian pula
saya berharap bisa bekerjasama dengan baik dengan semua orang di lingkungan
saya di Indonesia nantinya. Bisa diterima baik semua orang sehingga kita bisa
tenang bekerja di Indonesia nantinya."
Harapan penulis,
teruskan meraih cita-cita Anda.(db/06/16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar