Laman

Sabtu, 11 Desember 2010

Inilah Opini Asal Usul Negara Tiongkok

SEJARAH

-



Mao Zedong (lahir di Hunan 26 Desember 1893, wafat di Beijing 9 September 1976) mendeklarasikan berdirinya Republik Rakyat Cina pada 1 Oktober tahun 1949. Mao Zedong menjabat sebagai Presiden RRC pertama pada 27 September 195427 April 1959.

-

Setelah Perang Dunia II, Perang Saudara Cina antara Partai Komunis dan Cina Kuomintang berakhir pada tahun 1949 dengan pihak komunis menguasai Cina daratan dan Kuomintang menguasai pulau Taiwan dan beberapa pulau-pulau lepas pantai di Fujian, pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Cina dan mendirikan sebuah negara komunis. Para pendukung Era Maoisme, yang terdiri dari kebanyakan rakyat Cina miskin yang tradisionil atau nasionalis dan pemerhati asing yang mendukung komunisme, percaya bahwa komunisme dapat membantu meningkatkan standar hidup rakyat. Mereka juga yakin bahwa kampanye adalah hal yang penting dalam mempercepat perkembangan Cina dan menjernihkan kebudayaan mereka.

-

Meskipun demikian, para kritikus rezim Mao, yang mayoritas adalah analis asing dan para peninjau serta beberapa rakyat Cina, khususnya para anggota kelas menengah dan penduduk kota yang lebih terbuka pemikirannya, mengatakan bahwa pemerintahan Mao melakukan pengawasan yang ketat terhadap kehidupan sehari-hari rakyat Cina, dan mereka yakin bahwa kampanye seperti “Lompatan Jauh ke Depan” dan “Revolusi Kebudayan” mengakibatkan hilangnya nyawa jutaan jiwa, menghabiskan biaya ekonomi yang besar, dan merusak warisan budaya Cina. Kampanye “Lompatan Jauh ke Depan” yang mendahului periode kelaparan yang besar di Cina, menurut sumber-sumber Barat dan Timur yang dapat dipercaya, mengakibatkan kematian 20-30 juta orang. Namun Mao dan pendukungnya mengatakan bahwa kematian jutaan orang tersebut disebabkan oleh musibah alam.

-

Setelah kegagalan ekonomi yang dramatis pada awal 1960-an, Mao mundur dari jabatannya sebagai ketua umum Cina. Kongres Rakyat Nasional melantik Liu Shaoqi sebagai pengganti Mao. Mao tetap menjadi ketua Partai Komunis, namun dibebaskan dari tugas ekonomi sehari-hari yang dikontrol dengan lebih lunak oleh Liau Shaoqi, Deng Xiaoping, dan lainnya yang memulai reformasi ekonomi dan keuangan.

-


Liu Shaoqi, Presiden RRC ke-2 (masa jabatan 27 April 1959 – 31 Oktober 1968) menggantikan Mao Zedong.

-

Pada 1966 Mao meluncurkan Revolusi Kebudayaan, yang dilihat lawannya (termasuk analis Barat dan banyak remaja Cina kala itu) sebagai balasan terhadap rival-rivalnya dengan memobilisasi para remaja untuk mendukung pemikirannya dan menyingkirkan kepemimpinan yang lunak pada saat itu. Kekacauan pun timbul namun hal ini segera berkurang di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Zhou Enlai di mana para kekuatan moderat kembali memperoleh pengaruhnya.

-

-


Zhou Enlai, Perdana Menteri RRC tahun 1949–1976.

-

Setelah kematian Mao (Mao wafat di Beijing pada 9 September 1976), Deng Xiaoping berhasil memperoleh kekuasaan dan janda Mao, Jiang Qing beserta rekan-rekannya, Kelompok Empat, yang sebelumnya telah mengambil alih kekuasaan negara, ditangkap dan dibawa ke pengadilan.

-




Jenazah Mao Zedong yang diawetkan dengan balsem, disemayamkan di musoleum yang terletak di bagian selatan lapangan Tiannamen, Bejing, Cina.



Bangunan musoleum tempat jenazah Mao Zedong disemayamkan, terletak di bagian selatan lapangan Tiannamen, Bejing, Cina.




Jiang Qing isteri Mao.




Janda Mao, Jiang Qing saat dibawa ke pengadilan.


-




Deng Xiaoping (lahir 22 Agustus 1904 – meninggal 19 Februari pada umur 92 tahun) adalah seorang tetua (sesepuh) pemimpin revolusi dalam Partai Komunis Cina yang menjadi pemimpin tertinggi RRC sejak kurun dasawarsa 70-an sampai dengan awal dasawarsa 90-an. Ia adalah pemimpin generasi kedua setelah Mao Zedong. Di bawah arahannya, Cina menjadi salah satu negara dengan laju perkembangan ekonomi tercepat di dunia.


Sejak pemerintah dikendalikan oleh Deng Xioping, pihak pemerintah secara bertahap banyak melunakkan kontrol terhadap kehidupan sehari-hari rakyatnya, dan telah memulai perpindahan ekonomi Cina menuju sistem berbasiskan pasar.


Reformasi keuangan mendorong terjadinya perkembangan pesat pada ekonomi di sektor konsumen dan ekspor, terciptanya kelas menengah (khususnya di kota pesisir di mana sebagian besar perkembangan industri dipusatkan) yang kini merupakan 15% dari populasi, standar hidup yang kian tinggi (diperlihatkan melalui peningkatan pesat pada GDP per kapita, belanja konsumen, perkiraan umur, persentase baca-tulis, dan jumlah produksi beras) dan hak dan kebebasan pribadi yang lebih luas untuk masyarakat biasa.


Para pengkritik reformasi ekonomi (biasanya masyarakat miskin di Cina dan pemerhati Barat berhaluan kiri), menunjukkan bukti bahwa proses reformasi telah menciptakan kesenjangan kekayaan, polusi lingkungan, korupsi yang menjadi-jadi, pengangguran yang meningkat akibat PHK di perusahaan negara yang tidak efisien, serta telah memperkenalkan pengaruh budaya yang kurang diterima. Akibatnya mereka percaya bahwa budaya Cina telah terkikis, rakyat miskin semakin miskin dan tersisih, dan stabilitas sosial negara semakin terancam.


Meskipun ada kelonggaran terhadap kapitalis, Partai Komunis Cina tetap berkuasa dan mempertahankan kebijakan yang mengekang terhadap kelompok-kelompok yang dianggap berbahaya, seperti Falun Gong dan gerakan separatis di Tibet. Para pengkritik (umumnya minoritas dari rakyat Cina, para rakyat pelarian Cina di luar negeri, penduduk Taiwan dan Hong Kong, etnis minoritas seperti bangsa Tibet dan pihak Barat) mengatakan bahwa kebijakan ini melanggar hak asasi manusia yang dikenal komunitas internasional, dan mereka menuduh hal tersebut mengakibatkan terciptanya sebuah negara polisi, yang menimbulkan rasa takut.



PEMBAGIAN WILAYAH ADMINISTRATIF

-

-

Republik Rakyat Cina mempunyai kontrol administratif terhadap 22 provinsi (); pemerintah RRC menganggap Taiwan (台湾) sebagai provinsi ke 23. Pihak pemerintah juga mengklaim Kepulauan Laut Cina Selatan yang kini masih diperebutkan. Selain dari provinsi-provinsi tersebut, terdapat juga 5 daerah otonomi (自治区) yang berisi banyak etnis minoritas; 4 munisipaliti (直辖市) untuk kota-kota terbesar Cina dan 2 Daerah Administratif Khusus (SAR) (特别行政区) yang diperintah RRC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar